Sebaiknya Anda harus berhati-hati dalam memilih obat disfungsi ereksi yang di jual di pasaran. Pasalnya, banyak kandungan zat berbahaya yang ditambahkan sehingga menimbulkan risiko besar di kemudian hari.
Hal ini karena tidak seharusnya kandungan seperti tinta biru, antibiotik, dan dosis tinggi obat antidiabetes ada di sana.
"Sejauh ini berdasarkan penelitian Victory Project. Secara umum, ada setidaknya tiga kandungan berbahaya, pertama tinta biru pada kandungan obat palsu. Mengenai ini, para pakar kesehatan menganggap hal itu digunakan untuk memanipulasi bentuk agar sedemikian rupa terlihat mirip dengan aslinya tanpa memikirkan efek samping bagi ginjal. Kemudian antiobiotik, tidak seharusnya antibiotik ada di sana. Bila oknum pembuat obat palsu mengira hal itu mencegah dari efek samping dan membuat tubuh tidak mudah sakit. Hal itu jelas salah. Penambahan komposisi obat asal, hanya akan memberikan gangguan tidak teringinkan terjadi," tutur Dr. Melva Louisa, S.si, M. Biomed dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara bertema Risiko dan Dampak Zat Berbahaya dalam Obat Palsu di Kenari Room, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Menurutnya, kelebihan dosis yang berlebihan terhadap kandungan obat antidiabetes sangat salah. Alih-alih bermanfaat, hal itu bisa membuat kesehatan orang terganggu gangguan kesehatan serius.
"Dosis yang terlalu tinggi juga sangat berbahaya. Pasalnya, dampak buruk yang terjadi bisa langsung dirasakan tubuh. Seseorang yang mengonsumsi ini bisa membuat orang langsung bisa lemas ataupun dalam kondisi ekstrem bisa membuat seorang langsung koma. Hal ini karena batasan kandungan normal hanya 20 miligram, tapi pada obat disfungsi palsu selalu di atas itu dan mencapai 158 miligram," terangnya.
Sumber: Health Okezone
Hal ini karena tidak seharusnya kandungan seperti tinta biru, antibiotik, dan dosis tinggi obat antidiabetes ada di sana.
"Sejauh ini berdasarkan penelitian Victory Project. Secara umum, ada setidaknya tiga kandungan berbahaya, pertama tinta biru pada kandungan obat palsu. Mengenai ini, para pakar kesehatan menganggap hal itu digunakan untuk memanipulasi bentuk agar sedemikian rupa terlihat mirip dengan aslinya tanpa memikirkan efek samping bagi ginjal. Kemudian antiobiotik, tidak seharusnya antibiotik ada di sana. Bila oknum pembuat obat palsu mengira hal itu mencegah dari efek samping dan membuat tubuh tidak mudah sakit. Hal itu jelas salah. Penambahan komposisi obat asal, hanya akan memberikan gangguan tidak teringinkan terjadi," tutur Dr. Melva Louisa, S.si, M. Biomed dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara bertema Risiko dan Dampak Zat Berbahaya dalam Obat Palsu di Kenari Room, Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
Menurutnya, kelebihan dosis yang berlebihan terhadap kandungan obat antidiabetes sangat salah. Alih-alih bermanfaat, hal itu bisa membuat kesehatan orang terganggu gangguan kesehatan serius.
"Dosis yang terlalu tinggi juga sangat berbahaya. Pasalnya, dampak buruk yang terjadi bisa langsung dirasakan tubuh. Seseorang yang mengonsumsi ini bisa membuat orang langsung bisa lemas ataupun dalam kondisi ekstrem bisa membuat seorang langsung koma. Hal ini karena batasan kandungan normal hanya 20 miligram, tapi pada obat disfungsi palsu selalu di atas itu dan mencapai 158 miligram," terangnya.
Sumber: Health Okezone
Advertisement