Sejak zaman Cleopatra madu sudah dimanfaatkan sebagai perawatan kulit, hingga saai ini madu juga dipercaya sebagai makanan penuh nutrisi. Kelebihan nutrisi iniah, yang menjadikan madu layak dilirik sebagai suplemen makanan untuk membantu keberhasilan program penurunan berat badan.
Menurut ahli pengobatan natural dan holistik, dr. Ivan Hoesada, konsumsi madu ideal untuk program diet, mengingat kandungan utamanya yaitu karbohidrat sebagai sumber energi. Dengan konsumsi madu, porsi makan bisa dikurangi, tanpa mempengaruhi kecukupan energi.
Dalam madu terkandung 82,4 persen gula, yang tersedia dalam bentuk glikogen. Bentuk ini, lanjut Ivan, dapat langsung digunakan sebagai bahan bakar energi tanpa perlu diubah terlebih dulu.
Pada setiap penyajiannya, Ivan menyaranan madu agar tidak langsung dikonsumsi melainkan diencerkan terlebih dulu. Hal ini untuk menghindarkan rasa serik atau tak nyaman pada tenggorokan apabila cairan madu yang kental langsung ditelan. Saran Ivan, setiap satu sendok makan madu diencerkan dalam sekitar 250 mililiter air.
Untuk membantu program pelangsingan, sebaiknya madu dikonsumsi sebelum menyantap hidangan. Madu dapat dikonsumsi hingga tiga kali sehari sesuai jadwal makan.
Selain madu, Ivan menyarankan pelaku diet tetap mematuhi jurus 3 J dalam pola makannya. Jurus ini adalah tepat jadwal, jumlah (kalori), dan jenis (keragaman) makanan.
"Jangan lupa untuk konsumsi makanan kaya serat dan nutrisi lainnya, terutama sayur dan buah. Konsumsi sayur, buah, ditambah madu menjamin kebutuhan energi. Tanpa perlu menambah porsi konsumsi karbohidrat dan lemak," kata Ivan pada media forum HDI Menguak Fakta dan Mitos dari Produk Perlebahan untuk Kesehatan Manusia di Jakarta.
Hal senada dikatakan Brandon Chia, Chairman of HDI Group Companies, perusahaan yang bergerak di bidang produk perlebahan. "HDI percaya pentingnya diet sehat untuk mempertahankan kualitas hidup. Produk perlebahan, madu misalnya, bisa membantu masyaratkan mewujudkan pola hidup sehat," ujarnya.
Sumber: Health Kompas
Advertisement